Sensor Mandiri, Pentingnya Masyarakat Memahami Batasan Tayangan Media

IMG_13382

Masyarakat Sensor Mandiri, Wujud Kepribadian Bangsa. Begitulah tema yang diusung dalam seminar Sosialisasi Pembentukan Perwakilan Lembaga Sensor Film di Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah. Acara sosialisasi tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Sensor Film yang bekerja sama dengan Universitas Tadulako. Seminar yang diselenggarakan di Hotel Mercure Palu, Jumat pagi (17/02), tersebut menekankan pentingnya pemahaman dan pengetahuan khususnya dalam tayangan televisi, film dan iklan film.

Acara sosialisi dan seminar dibuka oleh Prof. Dr. Jayani Nurdin, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan mewakili Rektor Universitas Tadulako. Dalam sambutannya, Prof. Jayani menekankan pentingnya unsur budaya dan konten lokal serta menjadikan film sebagai jembatan dan sarana untuk memperkenalkan budaya lokal di taraf nasional maupun internasional. Senada dengan apa yang disampaikan oleh Prof. Jayani, Prof. Dr. H. Sulaiman Mamar MA dan Dr. Nasrullah MA selaku pemateri seminar juga mengingatkan bahwa melakukan sensor juga merupakan kewajiban masyarakat dan anggota keluarga.

Prof. Sulaiman dalam penyampaiannya juga menceritakan tentang sejarah perfilman di Indonesia dan di Kota Palu. Beliau berpendapat bahwa industri perfilman Indonesia mulai bangkit kembali, terutama di Kota Palu dengan hadirnya salah satu bioskop. Pernyataan tersebut diperkuat dengan penyampaian dari Dr. Nasrullah, yang  menjelaskan bagaimana Lembaga Sensor Film (LSF) berperan menilai segala bentuk film, iklan film dan tayangan televisi. Beliau juga menekankan pentingnya memberikan pemahaman mengenai rating dari sebuah tayangan dan memberikan pemahaman bahwa orang tua juga berperan penting dalam memberikan edukasi terhadap anggota keluarga yang lain, terutama anak-anak.

Acara sosialisasi dan seminar ini ditutup dengan sesi tanya jawab antara pemateri dan peserta, yang terdiri dari Dinas Pemerintah, Akademisi Universitas, Manager dan Owner XXI, Tokoh Masyarakat, Seniman, Komunitas Seni, Rumah Produksi atau Production House (PH), Lembaga Penyiaran, Guru dan Anggota Dewan.

Scroll to top