KINESIK - Komunitas Intelektual Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Salam Persahabatan…

“Kau takkan bisa menghancurkan bongkahan batu yang besar  tanpa menciptakan alat untuk menghancurkannya. Kau takkan bisa menjadi seorang intelektual yang berguna bagi bangsa dan masyarakat tanpa suatu alat yang membantu dalam mendorongnya”.

Olehnya, saya berharap kinesik dapat menjadi alat untuk mendorong kita menjadi seorang intelektual. Melalui “Bingkisan Sederhana” ini  kami berharap kepada pembaca seklian, khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi agar dapat mengenal dan memahami serta mencintai KINESIK.

Saya juga berharap, sahabat sekalian tidak sungkan untuk menjadi bagian dari segala bentuk program kerja KINESIK, tidak sekedar menjadi penonton saja. Karena kita bagian dari sejarah ini.

Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Ketua KINESIK

Sejarah Kinesik

Ilmu komunikasi berdiri pada tahun 2003 di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako (FISIP UNTAD). Meskipun merupakan program studi baru, namun diawal terbentuknya Prodi ini memiliki 120  mahasiswa yang merupakan jumlah terbanyak pada saat itu dan dibagi dalam tiga kelas.

Memasuki awal tahun 2004, keresahan mulai dirasakan oleh  beberapa mahasiswa ilmu komunikasi. Keresahan ini muncul karena belum adanya wadah permersatu diantara mereka. Menanggapi permasalahan itu, Dra.  Hj. Astuti, M.Si selaku ketua Prodi pada saat itu,  mengusulkan agar dosen dan mahasiswa berupaya menggagas wadah tersebut dengan nama yang terbaik.  

Setelah beberapa bulan persiapan, pada tanggal 10 April 2004 bertempat di BTF 5 FISIP dilangsungkanlah pertemuan untuk merumuskan nama lembaga kemahasiswaan Ilmu Komunikasi. Saat itu tercatat sebagai pertemuan awal yang dipimpin langsung oleh Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Dra. Hj. Astuti, M.Si didampingi oleh beberapa dosen antara lain Dra. Hj. Sumarni Zainuddin, M.Si (saat itu sebagai Sekretaris Prodi), Arianto, S.Sos, M.Si, St. Shofiah, S.S, M.Si, Rahmawati Latief, S.Sos, M.Soc, Sc, St. Murni, S.Sos, M.I.Kom, Andi Akifah, S.Sos, Muh. Isa Yusaputra, S.Sos, M.Si, dan Achmad Herman, S.Sos, M.Si, serta beberapa mahasiswa.

Dalam pertemuan tersebut, diusulkanlah beberapa nama yang akan digunakan untuk menjadi nama lembaga kemahasiswaan Ilmu Komunikasi. Usulan nama tersebut antara lain Forum Mahasiswa Ilmu Komunikasi (FORMIK) diusulkan oleh Arianto, S.Sos, M. Si, yang akrab disapa Pak Arianto. Usulan yang kedua yaitu Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (IMIK) diusulkan oleh perwakilan mahasiswa Ilmu Komunikasi, dan yang terakhir Komunitas Intelektual Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KINESIK) diusulkan oleh Achmad Herman, S.Sos., M.Si, dosen yang pada saat penyusunan buku ini sedang menyelesaikan studi S-3 nya.

Setelah melalui jalur pertimbangan yang demokratis dengan pemungutan suara, maka mayoritas mahasiswa sepakat “KINESIK” sebagai nama lembaga kemahasiswaan bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi. Sejak saat itu, tanggal 10 April 2004, Dra. Hj. Astuti, M.Si, meresmikan “KINESIK” sebagai nama lembaga kemahasiswaan Ilmu Komunikasi.

Falsafah Kinesik

Menurut penggagasnya, Achmad Herman yang akrab dipanggil Pak Herman, nama KINESIK diambil dari pendekatan komunikasi nonverbal  yang dikemukakan oleh seorang ilmuan komunikasi yang bernama Ray Birdwhistell. Pendekatan komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang menunjukkan bahasa kejujuran, karena gerakan/ekspresi muka atau mimik lebih bermakna (jujur) daripada yang diucapkan. Sedangkan istilah KINESIK sendiri adalah gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekpresi muka atau wajah, isyarat tubuh dan sikap tubuh. Artinya, mahasiswa sebagai agen pembaharu dan perubahan selalu bergerak dalam kreatifitas dengan menjunjung tinggi etika dan kejujuran.

Jika diurai perbendaharaan katanya, maka KINESIK merupakan kepanjangan dari Komunitas Intelektual mahasiswa Ilmu Komunikasi. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut; pertama, konsep “Komunitas” dalam kehidupan manusia, Komunitas mengandung arti bahwa adanya kesamaan maksud, kepercayaan, sumber daya, pilihan, kebutuhan, resiko dan kondisi lainnya yang serupa.

Komunitas juga sering diartikan menjadi tiga hal yakni 1) Kesamaan ide/pikiran, 2) Kesamaan lokasi/geografis, dan 3)  Kesamaan minat. Hal ini sejalan dengan konsep atau akar kata dalam Ilmu Komunikasi yakni “communis” atau “make to common” yang juga berarti “membuat sama” atau adanya “kesamaan makna”.

Kedua, konsep “Intelektual” mengandung makna yaitu orang yang menggunakan kecerdasan atau kreatifitasnya untuk bekerja, belajar, menggagas dan mampu menjawab berbagai persoalan tentang apa saja. Sedangkan yang ketiga yaitu konsep “Mahasiswa Ilmu Komunikasi” adalah sekelompok orang yang menggunakan akal sehatnya untuk belajar dan mengkaji fenomena ilmu komunikasi dengan berlandaskan etika dan kejujuran.

Lambang Kinesik

Gagasan tentang lambang KINESIK berawal dari sebuah diskusi kecil di kediaman pemilik nama lengkap Fuad Adam, salah seorang mahasiswa ilmu komunikasi di Jl. Juanda (samping Kantor Telkom). Kala itu, Pak Herman melontarkan ide tentang lambang KINESIK. Karena suatu lembaga harus memiliki identitas. Maka hal yang terpenting adalah membuat lambang dari KINESIK itu sendiri. Dari diskusi kecil tersebut (yang hadir waktu itu antara lain Pak Herman, Fuad Adam, Arvandi Pratama, Valentino Jeraman dan Citra Antasari) disepakati tentang lambang, warna serta makna yang dikandungnya. Olehnya itu, KINESIK terdiri atas lambang dan warna khas yang mengandung makna sebagai berikut:

  1. Lingkaran yang berbentuk elips atau seperti roda yang bergerak artinya mahasiswa ilmu komunikasi harus selalu bergerak dan berpikir kreatif.
  2. Lambang Universitas Tadulako artinya representasi atau perwujudan lembaga pendidikan dimana Program Studi Ilmu Komunikasi berkiprah.
  3. Tiga rangkaian gelombang artinya konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pendidikan/Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian pada masyarakat.
  4. Warna orange pada lingkaran yang berbentuk elips artinya kesetiaan, kehangatan, persahabatan, keadilan dan kesuksesan.
  5. Warna hitam pada lambang UNTAD menunjukan arti sebagai perlindungan dan kekuatan.
  6. Warna hijau pada rangkaian gelombang pertama artinya pembaharuan, keseimbangan dan kreatifitas tinggi.
  7. Warna biru pada rangkaian gelombang kedua artinya idealisme, dinamis dan cinta damai.
  8. Warna ungu pada rangkaian gelombang ketiga artinya menjunjung tinggi etika, jujur dan mempunyai harga diri.

Di awal kepengurusan Angkatan 2003 hingga 2004, KINESIK mempunyai bendera yang berukuran 1x1 meter yang disulam dengan baik.

Lagu Mars Kinesik

Satu lagi langkah kreatif yang dihasilkan oleh anggota KINESIK yaitu menciptakan lagu penyemangat atau lagu mars. Lagu mars dibuat untuk membangun keteraturan dalam sebuah tim. Mars KINESIK diciptakan oleh Agusta Sri Astuti pemilik stambuk B 501 04 023. Adapun baitnya sebagai berikut

MARS KINESIK

Cipt. Agusta Sri Astuti (Uta)

            Kita Anak Kinesik Yang Terdidik

            Berkumpul Disini Bersama-sama

            Mencari Ilmu pendidikan Kita

            Dalam Satu himpunan mahasiswa

Reff:    Kinesik tempat kita semua

Memupuk rasa kebersamaan

Tiada satu pun yang berbeda

Semua penuh kreativitas

Back to Reff

Semua  penuh kreativitas

 

Kepengurusan Kinesik

Setelah terbentuk kelembagaan mahasiswa ilmu komunikasi yakni KINESIK, maka tugas selanjutnya adalah membentuk kepengurusan/keanggotaan melalui Musayawarah Besar (Mubes) demi kelancaran organisasi. Kepengurusan yang dimaksud adalah pemilihan ketua dan perangkat organisasinya seperti sekretaris, bendahara dan ketua-ketua divisi. Berikut adalah leader-leader  yang pernah menahkodai  KINESIK :

  • Idha Setyawati (2004)
  • Fuad Adam menggantikan Idha Setyawati karena mengundurkan diri (2004 - 2005)
  • Citra Antasari (2005 - 2006)
  • Mahdiya Hijri (2006 - 2007)
  • Indah Fajarwati (2007 - 2008)
  • Susanto (2008 - 2009)
  • Nurmadyna (2009 - 2010)
  • Nurul Akmalia (2010 - 2011)
  • Deni Kurniawan (2011 - 2012)
  • Dewi Sri Nirwana (2012-2013)
  • Irma Rifdawati menggantikan Dewi Sri Nirwana karena mengundurkan diri (2013)
  • Saharia (2013 - 2014)
  • Andika (2014 - 2015)
  • Nur Fitriani Agusalim (2015-2016)
  • Andi Muh Fachrul (2016-2017)
  • Faryan Septiaji (2017-Sekarang)

Prestasi KINESIK

Di dalam perjalanannya selama satu dekade (sepuluh tahun), KINESIK selalu menorehkan prestasi yang luar biasa, baik di level universitas maupun fakultas. Adapun prestasi yang pernah ditorehkan antara lain;

  1. Pernah membuat koran raksasa;
  2. Pertunjukan Kabaret yang hanya ada di KINESIK;
  3. Pertukaran pelajar ke Korea Selatan, Kanada, Amerika Serikat, Thailand, China;
  4. Citra Antasari (2003) pernah terpilih sebagai wisudawan terbaik di Universitas Tadulako;
  5. Juara lomba foto baik di level lokal maupun nasional termasuk Muh. Sofyan (2004) pernah menjadi Juara I Lomba Foto pada Festival Togean;
  6. Dewi Yanti (2007) pernah mendapatkan penghargaan kategori Film Dokumenter Terbaik pada Festival Film Indonesia 2010;
  7. Nur Soima Ulfa (2004) dan Dewi Yanti (2007) pernah mendapatkan Beasiswa Penyutradaraan Film dari Jakarta.
  8. Dan masih banyak prestasi lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Demikianlah KINESIK dalam sebuah lintasan sejarah lembaga kemahasiswaan. Presiden Soekarno pernah berujar bahwa “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah” dan inilah yang perlu diingat tentang KINESIK. Betapa pun hebatnya anda, saya atau kita semua, yang perlu diingat adalah darimana kita berasal. Terkadang begitu cepat kita lupa jasa seseorang hanya karena kita merasa bahwa kita sudah mampu berdiri. Akan tetapi, sebelum kita berdiri pasti ada orang lain yang selalu menuntun kita. (ACHER/SURABAYA/14/09/2013)

Scroll to top